Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit.
Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.
Ibnu Sina tidak hanya memberikan sumbangan yang besar dalam bidang kedokteran tapi beliau juga telah banyak membuat berbagai karya dalam berbagai bidang diantaranya bidang filsafat, bidang astronomi, bidang geografi, dan bidang matematika. Semua karya yang dibuatnya telah diakui dunia dan menjadi rujukan beberapa universitas di eropa hingga abad ke 20.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.
Betapa luar biasanya seorang muslim dengan segudang ilmunya yang bermamfaat bagi orang banyak. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan meridhoi langkahnya hingga akhir dunia. Allahu Akbar!
Nb: Ayo Saudaraku Bangkitkan lagi kejayaan Islam dengan segala kebesarannya termasuk Ilmu Pengetahuan.
Sumber:
http://kolom-biografi.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar